Rabu, 15 Oktober 2008

un 2009 dimajuin, oh no!!!!



Edisi : Jum'at, 10 Oktober 2008 , Hal.XII
Pengamat tolak wacana pelaksanaan UN dimajukan
Solo (Espos) Sejumlah pengamat dunia pendidikan menyatakan tidak setuju terhadap wacana pelaksanaan Ujian Nasional (UN) yang dimajukan, pasalnya bila UN dimajukan dikhawatirkan akan menimbulkan banyak perubahan.
Hal tersebut seperti diungkapkan pakar pendidikan Kota Solo, Prof Dr HM Furqon Hidayatullah MPd. ”UN itu tidak harus diajukan. Lagi pula kenapa harus diajukan dan kenapa Pemilu dijadikan sesuatu yang menakutkan. Biarkan UN berjalan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan alamiah saja. Pemilu dan UN biarkan berjalan berdampingan. Hal itu sebagai sesuatu pembelajaran,” papar Furqon saat dihubungi Espos, Kamis (9/10), melalui telepon selulernya.Pernyataan senada disampaikan Sekretaris Dewan Pendidikan Kota Solo (DPKS), Drs Suwarto WA MPd. Suwarto menilai sebaiknya pelaksanaan UN tidak perlu dimajukan. Dia menganggap apabila Pemilu dijadikan alasan untuk memajukan jadwal UN, hal itu sebagai sesuatu yang didramatisir. ”Sampai sekarang memang belum ada ketentuan yang pasti soal UN. Secara pribadi, sebaiknya UN enggak usah dimajukan. Biarkan berjalan sesuai jadwal,” kata Suwarto.Baik Furqon maupun Suwarto menyampaikan beberapa alasan agar UN tidak diajukan. Menurut Furqon pendidikan merupakan sesuatu yang penting sekali dan UN adalah program yang sudah jelas waktunya. Sehingga, kata dia, mestinya Pemilu yang menyesuaikan waktu UN. Selain itu, kalaupun memang akan ada perubahan jadwal UN seharusnya sudah disampaikan jauh-jauh hari dan tidak mendadak.”Sebenarnya, kalau di-manage dengan baik, Pemilu tidak mengganggu yang lain. Penduduk bangsa ini sudah dewasa untuk ikuti Pemilu. Sudah banyak pemilihan yang diikuti seperti Pemilihan Bupati, Pemilihan Walikota, dan lain-lain. Saya sangat yakin ada ketegangan saat Pemilu. Namun, apabila penyelenggaraan Pemilu secara fair maka aman-aman saja,” papar Furqon.Akan tergangguFurqon juga melihat apabila UN diajukan, yang jelas guru akan me-reschedule pemberian materi pelajaran. Selain itu, dia menilai jika memang UN diajukan maka secara edukatif tidak benar karena murid semata-mata akan dipaksa.Ditambahkan Furqon, kalau UN diajukan, dikhawatirkan lulusan SMA/SMK akan malas belajar kembali saat hendak mengikuti ujian masuk perguruan tinggi (PT). Pasalnya, tenggat waktu yang lama pasca-UN hingga sebelum ujian masuk PT bisa menyebabkan siswa enggan untuk tekun belajar.Sementara, Suwarto menyampaikan, apabila UN maju, kinerja guru, perangkat pendidikan dan siswa akan terganggu. Di samping itu, dikhawatirkan bisa mempengaruhi mutu kelulusan.Suwarto sendiri mengatakan kalau memang akan ada perubahan lebih baik jadwal UN mundur agar ada persiapan yang lebih matang. Sedangkan Furqon menganggap tidak perlu ada perubahan jadwal UN baik itu diajukan atau diundur sebab kalau jadwal UN mundur pun akan berdampak pada perubahan-perubahan yang lain. - Oleh : nad


sumber : http://www.solopos.co.id/zindex_menu.asp?kodehalaman=h62&id=83867

Tidak ada komentar: